Karang atol terbesar ada di Indonesia

Taman Nasional Takabonerate memiliki karang atol terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².

   

//

Atol

Bagian dari atol Pasifik yang memperlihatkan dua pulau di karang penghalang yang dipisahkan oleh perairan dalam antara samudera dan laguna.

Sebuah atol (diucapkan /’æt?l/) adalah suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna sebagian atau seluruhnya.

Distribusi dan ukuran

Sebuah atol di Samudera Pasifik barat.

Distribusi atol di seluruh dunia bersifat instruktif: sebagian besar atol dunia terletak di Samudera Pasifik (dengan konsentrasi di Kepulauan Tuamotu, Kepulauan Caroline, Kepulauan Marshall, Kepulauan Laut Koral, dan kelompok pulau Kiribati, Tuvalu dan Tokelau) dan Samudera Hindia (Atol di Maladewa, Kepulauan Laccadive, Kepulauan Chagos dan Kepulauan Luar Seychelles). Samudera Atlantik tidak memiliki sekumpulan besar atol yang lebih dari delapan atol di timur Nikaragua yang dimiliki oleh departemen San Andres dan Providencia di Kolombia di Laut Karibia.

Koral pembuat karang hanya dapat hidup di samudera dan laut berair hangat tropis dan subtropis, dan sebelumnya atol hanya dapat ditemukan di wilayah tropis dan subtropis. Atol paling utara di dunia adalah Kure Atoll di 28°24′ N, bersama dengan atol lain di Kepulauan Hawaii Baratlaut. Atol paling selatan di dunia adalah Elizabeth Reef di 29°58′ S, dan Middleton Reef di 29°29′ S, di Laut Tasman, keduanya bagian dari Teritori Kepulauan Laut Koral. Atol paling selatan selanjutnya adalah Pulau Ducie di Kepulauan Pitcairn, di 24°40′ S. Bermuda terkadang diklaim sebagai “atol paling utara” pada lintang 32°24′ N. Di lintang ini karang koral tak dapat hidup tanpa air hangat dari Gulf Stream. Tetapi, Bermuda disebut sebagai pseudo-atoll karena bentuk aslinya, sementara membentuk atol, memiliki bentuk yang sangat berbeda. Sementara tak ada atol yang terletak langsung di Khatulistiwa, atol terdekat dengan Khatulistiwa adalah Aranuka di Kiribati, dengan ujung selatannya 12 km di Utara Khatulistiwa.

Atol terbesar menurut luasnya(laguna plus karang dan daratan kering) adalah (informasi dari [1]):

Dalam beberapa hal, luas daratan sebuah atol sangat kecil bila dibandingkan dengan luas totalnya. Menurut [4], Lifou (luas daratan 1146 km²) adalah atol koral permukaan terbesar di dunia, diikuti oleh Pulau Rennell (660 km²). Banyak sumber menyebutkan atol terbesar di dunia menurut luas daratan adalah Kiritimati, yang juga merupakan atol koral permukaan (luas daratan 321.37 km²; menurut sumebr lainnya 575 km²), laguna utama 160 km², laguna lainnya 168 km² (menurut sumber lain ukuran laguna seluruhnya 319 km²). Sisa atol kuno sebagai sebuah bukit di daerah batu kapur disebut knoll karang. Atol kedua terebsar menurut luas daratan kering adalah Aldabra dengan 155 km².

  • Darwin, C. 1842. The structure and distribution of coral reefs. London.
  • Dobbs, David. 2005. Reef Madness : Charles Darwin, Alexander Agassiz, and the Meaning of Coral. Pantheon. ISBN 0-375-42161-0
  • Fairbridge, R. W. 1950. Recent and Pleistocene coral reefs of Australia. J. Geol., 58(4): 330–401.
  • McNeil, F. S. 1954. Organic reefs and banks and associated detrital sediments. Amer. J. Sci., 252(7): 385–401.

Dalam situs Departemen Kehutanan, http://www.dephut.go.id, disebutkan, potensi wisata bawa laut di Takabonerate sangat menarik. Topografi kawasan sangat unik dan menarik, di mana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak.

Di antara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.

Tumbuhan yang terdapat di daerah pantai didominasi kelapa (Cocos nucifera), pandan laut (Pandanus sp), cemara laut (Casuarina equisetifolia), dan ketapang (Terminalia catappa).

Terumbu karang yang sudah teridentifikasi sebanyak 261 jenis dari 17 famili di antaranya Pocillopora eydouxi, Montipora danae, Acropora palifera, Porites cylindrica, Pavona clavus, Fungia concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.

Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.).

Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius).

Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea).

Sebanyak 15 buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilakukan kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.

Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Mengggunakan bis dari Makassar ke Bulukumba (153 km) dengan waktu tempuh lima jam, kemudian ke pelabuhan Pamatata Selayar dengan ferry sekitar dua jam, yang dilanjutkan ke Benteng sekitar 1,5 jam. Dari Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni Kecil menggunakan kapal kayu sekitar lima jam.

BENTENG, KOM*PAS.com- Ekspedisi Takabonerate 2009 pada Sabtu-Minggu (25/10) malam menyimpulkan bahwa terumbu karang di sejumlah titik penyelaman Taman Nasional Laut Takabonerate, Sulawesi Selatan, umumnya telah mati akibat penggunaan bom ikan. Pendataan Balai Taman Nasional Laut Takabonerate pada tahun 2009 juga memperkirakan, luasan kondisi dan luasan terumbu karang lima tahun terakhir ini berkurang.

Survei tahun 2004 menunjukkan, tutupan terumbu karang di Takabonerate masih sekitar 78 persen. Namun, hasil sementara survei tahun 2009 menunjukkan, tutupan terumbu karang di kawasan itu tinggal 60-70 persen.

Ratusan penyelam peserta ekspedisi diberi waktu sekitar tiga jam untuk melakukan penyelaman di perairan Takabonerate. Waktu penyelaman tak sebanding dengan waktu tempuh pelayaran dari Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar, menuju Takabonerate, lebih dari enam jam.

Salah satu penyelam, Kapten Jhonny Silalahi (45), menuturkan, tutupan terumbu karang di lokasi penyelaman pertama sudah jarang.

”Masih ada terumbu karang yang hidup, tetapi kerapatannya jarang. Di lokasi penyelaman kedua banyak karang mati karena bom ikan. Itu terlihat dari banyak karang berukuran besar yang roboh dan pecah. Kerusakan itu membuat penyelam sulit mendapatkan pemandangan bawah laut yang indah,” kata Silalahi di KRI Makassar, Minggu malam.

Pengendali Ekosistem Hutan Taman Nasional Laut Takabonerate, Ahmadi, menjelaskan, terumbu karang rusak karena proses alam dan ulah manusia.

Takabonerate memiliki potensi besar dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata, mengingat daerah itu adalah kawasan konservasi dengan karang atol terbesar ketiga di dunia.

Data situs Departemen Kehutanan menunjukkan, sedikitnya ditemukan 261 jenis terumbu karang dari 17 famili. Sejumlah 15 pulau gosong karang di taman nasional itu dikitari titik penyelaman yang memikat. (ROW)

Tinggalkan komentar